Penderita Hipertensi Bolehkah Tetap Minum Kopi?
Semakin menjamurnya industri kopi yang tersebar di
sekian banyak kota besar di Indonesia
menanam kopi sebagai unsur dari gaya hidup. Apalagi Indonesia adalah salah satu
negara penghasil kopi terbesar di dunia—yang menurut Organisasi Pangan dan
Agrikultur Dunia (FAO) terdapat di peringkat ke-4 sesudah Brasil, Vietnam, dan
Kolombia). Biasanya, kopi dinikmati tak lebih dari dua cawan per hari dalam
versi alaminya (kopi hitam tanpa ekstra gula). Nah, apakah kelaziman minum kopi
ini aman guna penderita hipertensi?
Ada sejumlah penelitian yang telah memperlihatkan bahwa kafein dalam kopi dapat mengakibatkan lonjakan desakan darah sesaat sesudah minum kopi. Kafein sendiri dipercayai dapat memicu kelenjar adrenal untuk mencungkil adrenalin lebih banyak. Hal ini dapat mengakibatkan penambahan tekanan darah. Di samping itu, kafein pun membuat diameter pembuluh darah mengecil, sampai-sampai turut berkontribusi terhadap naiknya desakan darah.
Beberapa orang yang minum minuman yang berisi kafein secara tertata terbukti mempunyai tekanan darah lebih tinggi dikomparasikan dengan beberapa orang yang tidak minum minuman berkafein sama sekali. Namun, pada penemuan selanjutnya didapat bahwa kafein tidak menyerahkan efek jangka panjang terhadap desakan darah pada sejumlah orang yang minum minuman berkafein secara berkala. Hal ini diperkirakan karena lama-kelamaan tubuh mereka dapat beradaptasi pada kafein. Jadi, dapat dibilang situasi tersebut mengindikasikan bahwa efek penambahan tekanan darah sebab kafein melulu terjadi sementara.
Ada pun penelitian beda yang dilaksanakan untuk memahami efek dari konsumsi kopi terhadap pemakaian obat antihipertensi. Pada riset tersebut dipakai obat antihipertensi dengan kelompok calcium blockers yang mempunyai mekanisme kerja memperbesar diameter pembuluh darah, sampai-sampai tekanan darah bisa menurun.
Hasilnya, pada kumpulan penelitian yang minum kopi disertai konsumsi obat antihipertensi merasakan tekanan darah yang lebih tinggi dikomparasikan kelompok riset yang melulu mengonsumsi obat antihipertensi. Dari sini diketahui bahwa kopi diandalkan dapat menghambat kerja dari obat hipertensi tersebut.
Sampai ketika ini memang belum ada riset yang lebih jelas tentang seberapa jauh efek kafein pada penambahan tekanan darah. Lalu, bagaimana andai penderita hipertensi hendak minum kopi?
Bolehkah penderita hipertensi tetap minum kopi?
Jika kita diketahui mempunyai tekanan darah tinggi, Anda dapat membatasi konsumsi minuman yang berisi kafein tidak lebih dari 200 mg masing-masing hari atau setara dengan satu cawan kopi
Di samping itu, penderita hipertensi benar-benar hendak minum kopi, pastikan kopi yang dipilih mempunyai kafein yang rendah laksana kopi decaf. Perlu kita ketahui bahwa efek kafein pada desakan darah bisa berbeda-beda pada masing-masing orang, bergantung pada sensitivitas tubuh masing-masing.
Oleh sebab itu, betapa baiknya bila Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang tekanan darah kita sebelum konsumsi kopi. Bisa jadi desakan darah kita yang begitu tinggi menjadi sinyal bahwa kita benar-benar jangan konsumsi minuman berisi kafein sama sekali, tergolong kopi.
Ketahuilah bahwa hipertensi yang tidak ditangani
dengan baik bisa berujung pada sekian banyak komplikasi, laksana penyakit jantung, stroke,
sampai kematian. Bagi mengontrol desakan darah untuk penderita hipertensi,
mengawal asupan sehat keseharian memang memiliki peran penting, laksana konsumsi
makanan rendah garam. Kopi memang nikmat, namun lebih baik hindari minum kopi
andai memang bisa dominan buruk terhadap
kesehatan Anda, khususnya andai Anda mempunyai tekanan darah tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar