Sabtu, 12 September 2020

Mana Lebih Aman, Kopi Arabika atau Robusta?

Mana Lebih Aman, Kopi Arabika atau Robusta?



Bagi semua pencinta kopi, pastinya istilah kopi arabika dan robusta telah tidak asing lagi di telinga. Ternyata perbedaan arabika dan robusta tidak melulu terletak pada rasanya, tetapi pun dalam hal ketenteraman untuk lambung. Lalu, manakah yang lebih aman guna lambung, kopi arabika atau robusta?

Akhir-akhir ini, jumlah pencinta kopi semakin banyak. Tidak melulu sebatas pada keperluan konsumsi, kopi sudah menjadi unsur dari gaya hidup masyarakat. Di kota-kota besar maupun di desa, kopi adalah salah satu jenis minuman yang paling tidak sedikit digemari.

Kopi apa juga jenisnya, baik tersebut kopi arabika atau robusta, bisa mempunyai efek samping guna kesehatan. Salah satunya guna kesehatan lambung. Dikatakan, kopi dapat mencetuskan pengeluaran asam lambung sehingga untuk penderita asam lambung atau maag, konsumsi kopi mesti lebih berhati-hati.

Namun, butuh diketahui bahwa efek kopi terhadap kesehatan lambung berbeda-beda karena diprovokasi oleh jenis kopi tersebut sendiri.

Di antara tidak sedikit sekali jenis kopi yang terdapat di dunia ini, terdapat dua kopi yang sangat populer, yakni arabika dan robusta. Berikut penjelasan tentang perbedaan arabika dan robusta.


Kopi Arabika


Kopi arabika lazimnya tumbuh di dataran tinggi dan dingin. Kopi arabika lebih tidak sedikit digemari oleh masyarakat secara umum. Itulah sebabnya dari sisi perdagangan dan permintaan pasar, kopi arabika menguasai sampai 70 persen buatan kopi dunia.

Bkaahn, mayoritas tenant kopi terkenal memakai jenis kopi arabika karena wewangian yang lebih harum dan rasanya yang tidak terlampau pahit. Aroma kopi arabika tidak monoton, ada wewangian campuran cokelat, buah, sampai karamel. Namun, terkadang proses pengolahan yang tidak cukup tepat bisa memudarkan wewangian asli kopi arabika.


Kopi Robusta


Kopi robusta bisa tumbuh di mana saja dengan ongkos perawatan yang lebih rendah dikomparasikan dengan kopi arabika. Itulah sebabnya harga kopi robusta jauh lebih murah ketimbang kopi arabika.

Dari segi rasa, kopi robusta mempunyai rasa yang lebih powerful (pahit dan asam). Inilah dalil mengapa kopi ini lebih gemari oleh semua pencinta kopi pahit. Terutama untuk orang-orang yang hendak melek dengan kopi, kopi robusta bakal lebih menciptakan Anda terjaga dikomparasikan kopi arabika.

Manakah jenis kopi yang lebih aman guna lambung? Kopi arabika atau robusta? Arabika berisi kadar kafein dan asam klorogenat yang lebih rendah dikomparasikan dengan robusta. Karena itu, kopi arabika lebih aman guna lambung Anda.

Namun, kopi arabika berisi kadar lemak dan gula yang lebih tinggi dikomparasikan kopi robusta. Sehingga dari jumlah kalori, pastinya kopi arabika mempunyai kadar yang lebih tinggi ketimbang robusta. Untuk Anda yang sedang menjalankan diet, barangkali kopi robusta lebih sesuai untuk Anda.

Di samping itu, Anda pun perlu tahu tips minum kopi supaya lebih nikmat dan aman guna kesehatan. Konsumsilah kopi secukupnya saja. Karena menurut keterangan dari penelitian, minum kopi berlebihan (lebih dari 500 mg kafein) malah dapat merangsang nyeri kepala dan rasa lelah.

Jika kita memiliki kelaziman minum kopi di pagi hari sebelum sarapan, berhati-hatilah. Pasalnya, kopi mempunyai sifat asam sampai-sampai dapat memicu peningkatan asam lambung dan melahirkan nyeri ulu hati.

Jadi, baik kopi arabika atau robusta memiliki keunggulannya masing-masing. Anda bisa mengonsumsinya cocok dengan keperluan dan kemauan Anda.

 

Penderita Hipertensi Bolehkah Tetap Minum Kopi?

Penderita Hipertensi Bolehkah Tetap Minum Kopi?

 


Semakin menjamurnya industri kopi yang tersebar di sekian banyak  kota besar di Indonesia menanam kopi sebagai unsur dari gaya hidup. Apalagi Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia—yang menurut Organisasi Pangan dan Agrikultur Dunia (FAO) terdapat di peringkat ke-4 sesudah Brasil, Vietnam, dan Kolombia). Biasanya, kopi dinikmati tak lebih dari dua cawan per hari dalam versi alaminya (kopi hitam tanpa ekstra gula). Nah, apakah kelaziman minum kopi ini aman guna penderita hipertensi?

Ada sejumlah penelitian yang telah memperlihatkan bahwa kafein dalam kopi dapat mengakibatkan lonjakan desakan darah sesaat sesudah minum kopi. Kafein sendiri dipercayai dapat memicu kelenjar adrenal untuk mencungkil adrenalin lebih banyak. Hal ini dapat mengakibatkan penambahan tekanan darah. Di samping itu, kafein pun membuat diameter pembuluh darah mengecil, sampai-sampai turut berkontribusi terhadap naiknya desakan darah.

Beberapa orang yang minum minuman yang berisi kafein secara tertata terbukti mempunyai tekanan darah lebih tinggi dikomparasikan dengan beberapa orang yang tidak minum minuman berkafein sama sekali. Namun, pada penemuan selanjutnya didapat bahwa kafein tidak menyerahkan efek jangka panjang terhadap desakan darah pada sejumlah orang yang minum minuman berkafein secara berkala. Hal ini diperkirakan karena lama-kelamaan tubuh mereka dapat beradaptasi pada kafein. Jadi, dapat dibilang situasi tersebut mengindikasikan bahwa efek penambahan tekanan darah sebab kafein melulu terjadi sementara.

Ada pun penelitian beda yang dilaksanakan untuk memahami efek dari konsumsi kopi terhadap pemakaian obat antihipertensi. Pada riset tersebut dipakai obat antihipertensi dengan kelompok calcium blockers yang mempunyai mekanisme kerja memperbesar diameter pembuluh darah, sampai-sampai tekanan darah bisa menurun.

Hasilnya, pada kumpulan penelitian yang minum kopi disertai konsumsi obat antihipertensi merasakan tekanan darah yang lebih tinggi dikomparasikan kelompok riset yang melulu mengonsumsi obat antihipertensi. Dari sini diketahui bahwa kopi diandalkan  dapat menghambat kerja dari obat hipertensi tersebut.

Sampai ketika ini memang belum ada riset yang lebih jelas tentang seberapa jauh efek kafein pada penambahan tekanan darah. Lalu, bagaimana andai penderita hipertensi hendak minum kopi?

Bolehkah penderita hipertensi tetap minum kopi?

Jika kita diketahui mempunyai tekanan darah tinggi, Anda dapat membatasi konsumsi minuman yang berisi kafein tidak lebih dari 200 mg masing-masing hari atau setara dengan satu cawan kopi 

Di samping itu, penderita hipertensi benar-benar hendak minum kopi, pastikan kopi yang dipilih mempunyai kafein yang rendah laksana kopi decaf. Perlu kita ketahui bahwa efek kafein pada desakan darah bisa berbeda-beda pada masing-masing orang, bergantung pada sensitivitas tubuh masing-masing.

Oleh sebab itu, betapa baiknya bila Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang tekanan darah kita sebelum konsumsi kopi. Bisa jadi desakan darah kita yang begitu tinggi menjadi sinyal bahwa kita benar-benar jangan konsumsi minuman berisi kafein sama sekali, tergolong kopi.

Ketahuilah bahwa hipertensi yang tidak ditangani dengan baik bisa berujung pada sekian banyak  komplikasi, laksana penyakit jantung, stroke, sampai kematian. Bagi mengontrol desakan darah untuk penderita hipertensi, mengawal asupan sehat keseharian memang memiliki peran penting, laksana konsumsi makanan rendah garam. Kopi memang nikmat, namun lebih baik hindari minum kopi andai memang bisa dominan  buruk terhadap kesehatan Anda, khususnya andai Anda mempunyai tekanan darah tinggi.

 

Kopi Robusta Banjarnegara, Dipanen Dengan Kesabaran dan Cinta

 Kopi Robusta Banjarnegara, Dipanen Dengan Kesabarandan Cinta



Banjarnegara sejumlah tahun terakhir mulai mengindikasikan peningkatan buatan dalam dunia per-kopi-an. Single origin kopi dari Banjarnegara sudah tidak sedikit bermunculan laksana arabika Ratamba dari Pejawaran, arabika Senggani dari Pegundungan, arabika Kalibening, arabika Kasmaran dari Pagentan.

 

Kok kopi arabika semua? ya enggak lah, Single origin robusta Banjarnegara pun ada tidak sedikit kok. Seperti salah satunya kopi robusta hasil panen di antara petani kopi muda dari Desa Pesangkalan. Indra Cahaya Kusuma dengan sabar dan sarat cinta mengasuh lebih dari 500 pohon kopi robusta di lahan kebunnya yang berada pada elevasi 800mdpl. Pohon kopi yang sudah dia tanam semenjak tahun 2011 sudah sejumlah kali panen dengan kualitas baik.

 


Kita tahu bahwa karakter kopi robusta paling tajem dengan rasa pahitnya. Kalau saya bilang rasa pahit “getir” di tenggorokan. Mas Indra dengan hati-hati mengubah proses pasca panen kopinya sampai menghasilkan kopi robusta yang mempunyai karakter rasa cokelat dan manis terasa di lidah, dan gak berasa getirnya. Rasa pahitnya ya tentu masih tetep terdapat lah, namanya pun kopi.

 

“Kopi robusta Pesangkalan tergolong kopi organik, guna sertifikatnya masih dalam proses pengusulan yang ditolong oleh Dinas Pertanian ke Lembaga Sertifikasi Pangan Organik (LSPO),” kata Mas Indra.

Kopi organik tersebut loh, yang pohonnya aja ditanam dan diasuh tanpa memakai zat kimia, tanpa dihujani dengan pestisida dan herbisida. Begitu pun dengan proses pasca panen yang tidak memakai bahan kimia.

 


Oh iya, Mas Indra pun memelihara sejumlah luwak untuk mengubah kopi hasil panennya menjadi kopi luwak. Nah loh, baru tau kan di Banjarnegara jebul udah terdapat yang buatan kopi luwak.

 

Manfaat Kopi Robusta bagi Kesehatan

 Manfaat Kopi Robusta bagi Kesehatan



Kopi robusta pahit! Enakan arabika! Begitulah komentar sebagian peminat kopi mengenai kedua jenis kopi sangat popular di Indonesia itu.

Tapi tidak boleh lupa, kedua jenis kopi ini punya peminat masing-masing. Bahkan, mayoritas (80%) petani kopi di Indonesia menempatkan jenis robusta (Coffea canephora).

Untuk sejumlah kriteria, kopi robusta mempunyai kelebihan daripada kopi arabika. Tentu ada pun hal-hal yang menjadi kekurangannya.

 

1. Karakteristik Khas Kopi Robusta

Tak kenal maka tak sayang. Jika kamu hendak membudidayakannya, paling tidak mesti memahami kelebihan dan ciri khas khas tumbuhan kopi robusta.

Berikut ini sejumlah keunggulan kopi robusta:

Tanaman kopi robusta relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, antara beda karat daun (HV).

Kopi robusta dapat ditanam di dataran rendah, dengan produktivitas lebih baik daripada arabika. Bahkan arabika susah tumbuh optimal di dataran rendah.

Tanaman kopi robusta lebih cepat panen. Mulai berbunga usia 2 tahun, mulai berbuah usia 2,5 tahun. Kopi arabika mulai berbuah usia 3 – 4 tahun.

Produktivitas / hasil panen pun lebih tinggi: 900 –1.300 kg / ha / tahun. Jika dipelihara intensif, produktivitasnya dapat meningkat sampai 2.000 kg / ha /tahun.

Rendemen (persentase berat produk akhir dan hasil panen) kopi robusta selama 22%. Ini pun lebih tinggi daripada arabika (18 – 20%).Jika hendak menanam, ada sejumlah karakteristik tumbuhan kopi robusta yang butuh diperhatikan:

Tanaman kopi robusta mempunyai perakaran dangkal. Dibutuhkan tanah subur serta kaya kandungan organik.

Kopi robusta sangat sesuai ditanam di wilayah tropis-basah, pada tanah gembur, dengan derajat keasaman (pH) selama 4,5 – 6,5.

Meski dapat ditanam di dataran rendah, kopi robusta dapat tumbuh optimal andai ditanam di wilayah dengan elevasi 400 – 800 meter dari permukaan laut.

Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman selama 24-30 derajat Celcius, dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun.

Tanaman lumayan sensitif terhadap kekeringan.

Buah yang masih muda berwarna hijau, sesudah masak menjadi merah. Buah yang masak sarat tetap menempel powerful pada tangkainya.

Perawatan kopi robusta pun diimbangi dengan pemakaian pupuk kopi untuk memicu pertumbuhan secara maksimal.


2. Cita Rasa Khas Kopi Robusta

Sebenarnya tidak terdapat kopi yang rasanya manis. Hampir seluruh jenis kopi dicerminkan dengan cita rasa pahit, dengan tingkat keasaman (acidity) tertentu.

Tetapi, bagaimana pahitnya kopi tersebut berbeda-beda cocok dengan jenisnya. Begitu pula dengan acidity. Sebagian besar berpengalaman kopi mendefinisikan robusta lebih pahit ketimbang arabika.

Jadi, sepanjang tak berlebihan, masih aman guna lambung. Untuk mencerminkan cita rasa kopi robusta, anda perlu menilik hal-hal inilah ini:

– Kopi Lampung

– Kopi Dampit

Masyarakat Indonesia mengenal kopi Lampung sebagai di antara produk terbaik di negeri ini. Kopi Lampung yang paling terkenal tersebut juga tergolong jenis robusta, meski melewati pengolahan pascapanen lumayan panjang, sampai-sampai menghasilkan cita rasa yang unik.

Masyarakat Eropa sangat menyukai kopi Dampit, nama di antara kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kopi Dampit mempunyai citarasa laksana cokelat, dengan tingkat kekentalan yang rendah. Ketika diseduh air panas, dan diseruput, tercium wewangian khas seperi bau tanah yang unik.


3. Kombinasi Menu Kopi Robusta

Dari biji kopi robusta yang sudah diubah menjadi bubuk, saya dan anda bisa membuat kombinasi unik dengan bahan-bahan lain.

a. Kombinasi kopi robusta dan bahan lain

Berikut ini sejumlah kombinasi menu kopi robusta:

Kopi + gula pasir

Ini kombinasi umum yang tidak jarang kita jumpai di lokasi tinggal atau warung kopi.

Kopi + gula merah

Kombinasi ini menghadirkan sensasi rasa baru. Pahitnya kopi bercampur dengan manisnya gula merah.

Kopi + gula aren

Sensasinya lebih asyik. Bahkan sering dirasakan aman untuk penderita diabetes, terutama sebab pemakaian gula aren (bukan gula pasir maupun gula merah).

Kopi + gula aren + sirup

Sensasinya lebih segar, strong, dan nggak buat ngantuk. Ini resep dari Irlandia. Tapi mereka memakai sirup Bailey’s yang beralkohol, sehingga dapat kita ganti dengan sirup lain.

Kopi susu pandan

Paduan ini menghasilkan cita rasa unik. Pahitnya kopi berpadu dengan manisnya susu yang creamy dan wewangian wangi dari ekstrak daun pandan.

Kopi susu cokelat

Susu dibaur lelehan cokelat, bubuk kopi, dan gula pasir. Aduk sampai rata, tuang dalam gelas. Taburi dengan bubuk susu Milo. Tambahkan es krim dan / atau es batu andai suka.

Kopi susu + karamel + corn

Kopi susu yang kental dipadu dengan corn (pop corn) yang renyah dan yummy. Jika seluruh bahan telah ada di gelas, tuangkan karamel yang manis dan menyegarkan.

Kopi susu + almond + gula merah

Seperti apa rasanya? Buat dulu kopi susu dalam cangkir, tapi tidak boleh sampai penuh. Sisanya dipenuhi dengan topping pecahan kacang almond, lantas ditaburi remahan gula merah (bisa diparut atau dibagi kecil-kecil).

Es kopi susu alpukat

Menu terdiri atas kopi robusta, susu, dan alpukat. Es batu disajikan dalam potongan kecil, bukan diserut. Ada pun yang menambahkan es krim cokelat dan meses.

Es kopi susu keju

Cita rasa kopi pahit khas robusta berpadu dengan gurih-manisnya keju dengan tekstur tebal. Celupkan es batu ke dalamnya, dan nikmati sensasi baru yang nyaman di lambung.

Es kopi lemon

Tuangkan air lemon sampai separo gelas. Setelah tersebut tambahkan minuman kopi yang telah tidak panas (suhu kamar) dan diblokir dengan memasukkan es batu.

Kopi cold brew

Bahannya laksana kopi standar, hanya bertolak belakang pengolahannya. Seduh bubuk kopi dengan air panas. Didiamkan hingga suhunya turun, lantas dimasukkan ke dalam lemari es.

Proses ini bakal menghasilkan wewangian kopi yang strong. Setelah 12 jam, keluarkan air kopi dari lemari es. Tambahkan gula, campur dengan es batu.

Masih tidak sedikit cara guna memadukan robusta dengan bahan lain, sampai-sampai menjadi minuman yang nikmat dan menyegarkan. Silakan bereksperimen di rumah.

b. Kombinasi kopi robusta dan camilan

Di samping itu, minum kopi robusta kian afdol andai didampingi camilan atau makanan kecil. Mau tahu camilan apa saja yang sesuai menjadi rekan minum kopi? Cek info inilah ini:

Kopi + ubi ungu

Kombinasi menu ini bakal mengingatkan anda pada keadaan pedesaan, atau keadaan yang sarat kebersahajaan. Tubuh terasa segar, nggak ngantuk. Perut juga kenyang, sebab ubi adalahsumber karbohidrat. Apalagi bila yang disantap ialah ubi ungu.

Kopi + singkong

Kombinasi ini pun asyik. Singkong dapat direbus, dapat juga digoreng. Singkong rebus juga masih dapat dibuat sekian banyak  varian, misalnya diperbanyak keju, meses, bahkan sambal.

Kopi + penganan ketan

Ortu zaman dulu sangat gemar menu ini. Minum kopi ditemani penganan berbahan ketan (wajik dan jadah / gemblong). Jadah dapat direbus atau digoreng.

Kopi + kacang

Menu ini dapat menjadi rekan nonton bola, atau ketika ngobrol Bersama kawan maupun anggota keluarga. Anda dapat menggunakan jenis kacang apapun, baik kacang tanah, almond, sampai mente.

Kopi + pop corn

Makan pop corn sambal minum kopi robusta pun merupakan kegiatan menyegarkan saat sedang melepas penat.

Kopi + roti

Roti keju, roti pisang, atau roti cokelat gampang dibeli di minimarket. Dipadu dengan minum kopi, nikmatnya susah dilukiskan.

Kopi + jagung

Minum kopi ditemani jagung tak kalah nikmat. Anda dapat menggunakan jagung rebus atau jagung bakar. Sama-sama nikmat!


4. Kadar Kafein Kopi Robusta

Dalam secangkir kopi ada sekitar 86 mg kafein. Tetapi kadar ini berbeda-beda, tergantung jenis kopi, proses pengolahan, dan bahan beda yang ditambahkan dalam minuman kopi. Bisa 0%, dapat juga bertambah menjadi 500%.

 

Jika disarikan, ada sejumlah faktor penentu kadar kafein dalam minuman kopi:

Pengolahan

Saat biji kopi disangrai, warnanya pulang menjadi gelap. Kalau gelap sekali, berarti proses sangrai lumayan lama.

Biji kopi yang lebih gelap mempunyai kadar kafein lebih tinggi daripada biji kopi yang tidak cukup gelap.

Produk kopi

Produk kopi paling beragam, mulai dari kopi hitam, kopi instan, espresso, sampai kopi tanpa kafein. Kadar kafein pada masing-masing produk berbeda.

Takaran

Saat menciptakan minuman kopi, masing-masing orang atau kedai kopi mempunyai takaran jumlah bubuk atau biji kopi yang berbeda-beda.

Ada yang melulu memasukkan 1 sendok teh (karena dibaur dengan bahan lain). Ada pun yang memasukkan bubuk kopi sampai 2-3 sendok makan. Perbedaan ini pun menyebabkan perbedaan kadar kafein dalam secangkir kopi.

Jenis kopi

Ada sejumlah spesies dan varietas kopi, dengan kadar kafein yang berbeda. Robusta secara alami mempunyai kadar kafein lebih tinggi daripada arabika.

Nah, berapa kadar kafein dalam kopi robusta? Angkanya bervariasi, namun rata-rata 2,7% dalam 100 gram kopi robusta.

Angka ini nyaris dua kali lebih tinggi daripada kadar kafein kopi arabika (1,5%). Tingginya kadar kafein berikut yang menciptakan robusta mempunyai cita rasa lebih pahit ketimbang arabika.

Di samping kafein, kopi pun mempunyai kandungan gizi lainnya, yakni 352 kalori, 17,4 gram protein, 1,3 gram lemak, dan 69 gram karbohidrat.

Dalam proses penyajian, kandungan kafein dalam secangkir kopi dapat berbeda-beda. Misalnya:

 

Kopi seduh biasa

Kalau kopi seduh biasa, maka segelas air kopi (225 ml) berisi kafein selama 70 – 140 mg. Jika direrata selama 95 mg / gelas (Trends in Food Science & Technology Volume 4. Issue 4. April 1993. Pages 108-111).

Espresso

Espresso dapat dibuat dengan perlengkapan / mesin khusus. Prinsipnya, bubuk kopi dipadatkan dulu dalam mesin. Setelah itu, air dengan suhu 90 derajat Celcius dimasukkan pada bejana di unsur atas. Air dan kopi tidak dipedulikan bercampur sekitar 5-10 menit.

Proses ini bakal mengekstrasi kopi, sampai-sampai kadar kefein lebih tinggi daripada kopi seduh biasa. Tapi sebab pemakaiannya tidak banyak, kadar kafein dalam secangkir espresso juga dapat lebih rendah.

Berdasarkan keterangan dari USDA Food Composition Database, secangkir espresso isi 30-50 ml melulu berisi 63 mg kafein. Jika volumenya diolah menjadi 60-100 ml, maka kadar kafeinnya selama 125 mg.

Kopi Instan

Kopi instan ialah produk yang tidak sedikit beredar di pasaran. Tinggal beli, dan diseduh air panas. Secangkir kopi instan berisi kafein selama 30 – 90 mg (Food Funct. 2014 Aug: 5[8]:1718-26).

Kopi dekaf

Kopi dekaf (decaf coffee) ialah sebutan guna produk kopi tanpa kafein. Namun tidak berarti bebas kafein sama sekali. Dalam secangkir dapat terkandung 0 – 7 mg kafein, dengan rata-rata 3 mg (Food Chem Toxicol. 1996 Jan; 34[1]:119-29. Caffeine consumption).

Selama ini, tidak sedikit orang salah kaprah tentang kafein, dan memandangnya sebagai senyawa kimia yang tak menyehatkan. Padahal cokelat dan teh pun berisi kafein, walau kadarnya bertolak belakang dari kopi.

Kafein adalahsenyawa kimia alkaloid yang dapat memunculkan efek menyegarkan, dapat mengatasi rasa kantuk, meningkatkan kenangan jaangka pendek, serta menolong meningkatkan konsentrasi.

Karena itu, dengan takaran normal, kafein tetap bermanfaat untuk tubuh manusia. Bahkan dalam dunia medis, kafein sering digunakan untuk memicu kerja jantung.

Kafein adalah diuretik yang baik. Minum kopi menciptakan orang lebih tidak jarang buang air kecil. Ini bagus untuk menolong tubuh melemparkan semua zat yang telah tak dibutuhkan tubuh. Tapi mesti diimbangi dengan minum air putih lebih banyak.

Dalam takaran rendah, kafein bermanfaat untuk pembangkit stamina, dan menghilangkan rasa sakit laksana sakit kepala ringan.

Dampak negatifnya, asupan kafein mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat, desakan darah naik, otot-otot merasakan kontraksi. Karena itu, minumlah kopi secukupnya

 


Mana Lebih Aman, Kopi Arabika atau Robusta?

Mana Lebih Aman, Kopi Arabika atau Robusta? Bagi semua pencinta kopi, pastinya istilah kopi arabika dan robusta telah tidak asing lagi di...